Buka FGD Persiapan Pembangunan Kolam Retensi, Wakil Wali Kota Bima: Proyek Ini Anugerah, Wajib Kita Dukung
Bima, Media NTB - Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, SH, membuka Focus Group Discussion (FGD) Pembangunan Kolam Retensi Amahami dan Taman Ria dalam rangka mendukung National Urban Flood Resilience Program (NUFReP).
Kegiatan berlangsung di Aula Bappeda Kota Bima pada Rabu (26/11) dan menjadi bagian penting upaya pengendalian banjir di Kota Bima.
FGD ini dihadiri oleh jajaran Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara I, PPK NUFReP, PPK Sungai dan Pantai I, sejumlah kontraktor pelaksana, perangkat daerah, camat, lurah, TSBK, dan relawan kebencanaan.
Dalam paparannya, perwakilan BBWS NT I menjelaskan bahwa proyek NUFReP yang didukung pendanaan Bank Dunia mencakup pembangunan drainase primer sepanjang 14 km di 12 kelurahan serta pembangunan dua kolam retensi di Taman Ria dan Amahami. Infrastruktur ini diharapkan mampu mereduksi risiko banjir yang kerap mengancam Kota Bima.
Pemerintah Kota Bima turut memberikan dukungan penuh melalui APBD, termasuk pembebasan lahan dan penataan drainase sekunder yang terintegrasi dengan pembangunan drainase primer pada tahun 2026 senilai lebih dari 2 miliar rupiah.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota menegaskan bahwa pembangunan kolam retensi bukan sekadar proyek fisik, melainkan langkah strategis penanggulangan banjir. Ia menjelaskan bahwa pendekatan struktural harus berjalan seiring dengan pendekatan non-struktural yang menuntut kesadaran kolektif masyarakat untuk menjaga lingkungan.
Feri Sofiyan menuturkan bahwa Kota Bima memiliki sejarah panjang dan pahit terkait banjir sejak tahun 2006. Kondisi geografis yang dikelilingi perbukitan membuat ancaman banjir menjadi persoalan yang harus diantisipasi secara serius.
“Memasuki tahun 2026, kita wajib meningkatkan kewaspadaan. Siklus banjir 10 tahunan harus menjadi perhatian kita semua,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa seluruh jajaran—camat, lurah, dan masyarakat—wajib memberikan dukungan kepada pelaksana proyek. Ia mengingatkan bahwa proyek besar seperti NUFReP hanya diberikan kepada enam kota di Indonesia, dan Kota Bima menjadi salah satunya.
“Ini adalah anugerah bagi Kota Bima yang wajib kita dukung penuh,” pungkas Feri Sofiyan.(NM)




Post a Comment