Era Baru PAN Kabupaten Bima Dimulai: Aditya Targetkan Kemenangan di 2029


Bima, Media NTB – Terpilihnya Muhammad Aditya Ardin sebagai Ketua DPD PAN Kabupaten Bima periode 2025–2030 bukan sekadar pergantian kepemimpinan, tetapi sinyal dimulainya babak baru pertarungan politik di Kabupaten Bima. 


Musyawarah Daerah (Musda) VI yang digelar di Aula Hotel Lila Graha, Sabtu (8/11/2025), menjadi panggung deklarasi arah baru PAN, kebangkitan dan perebutan kembali posisi pemenang pemilu.


Dalam forum yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, Aditya ditetapkan sebagai formatur tunggal. Hal ini adalah sebuah mandat besar yang hanya diberikan kepada kader yang dipandang siap memimpin mesin politik di medan pertarungan.


Penyematan jas kebesaran PAN menjadi simbol bahwa “tongkat komando” kini berada di tangan generasi muda yang dinilai mampu menggerakkan ulang kekuatan PAN di Bima.



Pidato Politik yang Menggetarkan Kader, “Mesin PAN Tidak Boleh Tidur Lagi”


Dalam sambutan yang penuh energi, Aditya menegaskan bahwa era kerja biasa-biasa saja telah berakhir.


“Kita pernah memimpin dan memenangkan Pemilu 2014. Kita tahu rasanya berada di puncak. Sekarang, target kita jelas: merebut kembali kemenangan di Pemilu 2029,” tegasnya.


Ia menyoroti bahwa politik tidak dimenangkan oleh pencitraan, tetapi oleh kerja sistematis dan kekuatan akar rumput. Karena itu, PAN Bima akan membangun struktur yang hidup hingga ke dusun, lingkungan, hingga RT.


“Mesin partai tidak boleh tidur lagi. Kita hidupkan, kita gerakkan, kita menangkan,” ujarnya lantang.



PAN sebagai Rumah Perjuangan Rakyat dan Perempuan Bima


Aditya juga mengirim pesan politik yang tajam: PAN bukan hanya kendaraan kekuasaan, tetapi rumah perjuangan rakyat Bima. Ia menegaskan PAN harus berdiri paling depan memperjuangkan hak perempuan, kelompok rentan, dan masyarakat desa yang selama ini kurang mendapatkan ruang.


“PAN harus menjadi tempat berlindung, bukan menakut-nakuti. Tempat perjuangan, bukan tempat kepentingan. Kita bukan sekadar partai, tetapi gerakan perubahan Bima,” katanya.



Pesan Penutup yang Menggelorakan: “Kemenangan Tidak Ditunggu, Tapi harus Direbut”


Menutup pidatonya, Aditya mengirim sinyal keras kepada seluruh struktur dan kader, “Bima akan bangkit. PAN akan menang. Kemenangan tidak datang pada mereka yang menunggu, tetapi pada mereka yang bergerak. Kita bukan yang terkuat, tapi kita yang paling solid. Dan soliditas adalah kekuatan terbesar dalam politik.”(NM)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.