PEMANFAATAN TEKNOLOGI AIR BERSIH DALAM UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN
Oleh : Tesha Alwiansyah, Mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa
Di lingkungan kita, banyak kita jumpai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, terutama di area perkotaan dan kawasan wisata, lebih memilih membeli air kemasan karena keterbatasan akses terhadap air minum yang higienis dan mudah dijangkau. Hal ini menyebabkan produksi sampah botol plastik meningkat drastis setiap harinya, sulit terurai, dan mencemari ekosistem darat maupun laut.
Pada awal tahun 2025, BTN cabang mataram menghibahkan teknologi air bersih pada universitas matarm. Teknologi ini adalah fasilitas yang menyediakan air minum bersih dan sehat berupa dispenser atau keran untuk memudahkan pengisian ulang botol minum. Teknologi ini memfilter air dari keran dengan menggunakan filter karbon aktif, filter keramik, reverse osmosis, desinfeksi, nanofiltrasi, filtrasi fisik, dan remineralisasi. Teknologi ini dapat mambantu dalam mengurangi ketergantungan terhadap air kemasan plastik sekali pakai. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemui botol plastik bekas air mineral berserakan di berbagai tempat umum. Dengan menghadirkan fasilitas ini, masyarakat diajak untuk membawa botol sendiri dan mengisi ulang airnya saat dibutuhkan, sebuah langkah kecil namun berdampak besar bagi lingkungan.
Adanya Water Refill Station juga menunjukkan bentuk keseriusan dalam membangun kesadaran ekologi di tengah wilayah kampus serta masyarakat. Tidak hanya membantu mengurangi limbah plastik, fasilitas ini juga mendorong gaya hidup yang lebih sehat dan hemat. Daripada terus-menerus membeli air kemasan yang harganya relatif mahal, masyarakat bisa mengakses air minum bersih dengan biaya jauh lebih murah, bahkan gratis di beberapa tempat.
Yang perlu diperhatikan, teknologi air bersih harus memenuhi standar kesehatan, kualitas air minum harus dijaga dengan baik agar kualitasnya baik. Pemerintah dan pengelola fasilitas perlu melakukan pengawasan rutin, termasuk pengecekan sumber air dan kebersihan peralatan, agar air yang dikonsumsi tetap aman dan higienis.
Dari sisi pendidikan lingkungan, Water Refill Station dapat menjadi sarana edukasi yang efektif dan bisa di aplikasikan di kalangan masyarakat. Ketika fasilitas ini tersedia di sekolah, kampus, atau ruang publik lainnya, anak-anak dan remaja dapat belajar secara langsung tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi sampah plastik. Ini bisa menjadi langkah awal dalam membentuk kebiasaan baru yang positif sejak dini.
Jadi penting untuk pemerintah mempertimbangkan penggunaan teknologi air bersih ini sebagai inovasi sederhana dan berdampak luas. Teknologi tersebut menyentuh aspek lingkungan, ekonomi, hingga pola hidup masyarakat. Jika dikelola dengan serius dan didukung penuh oleh pemerintah serta masyarakat, maka fasilitas ini bisa menjadi simbol pergeseran budaya konsumsi kita ke arah yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Post a Comment