Solusi Fiskal 2026, Pemkot Bima Lakukan Efisiensi Belanja dan Optimalkan Pendapatan
Berdasarkan surat resmi Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Nomor S-62/PK/2025 tertanggal 23 September 2025, alokasi dana transfer ke daerah tahun 2026 mengalami penyesuaian. Pemangkasan ini mencapai sekitar Rp 300 miliar lebih, sehingga total anggaran belanja Kota Bima diperkirakan turun menjadi sekitar Rp 725,12 miliar dari perkiraan semula.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Bima, Juru Bicara Pemkot Bima, Muhammad Hasyim, menjelaskan bahwa kebijakan ini berimplikasi langsung terhadap kemampuan fiskal daerah.
“Dengan kondisi ini, kita menghadapi defisit anggaran sekitar Rp5,3 miliar lebih. Pemerintah daerah perlu lebih selektif dalam menentukan prioritas belanja agar tetap fokus pada program yang berdampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya.
Dalam situasi seperti ini pemerintah daerah mungkin harus menyiapkan kebijakan yang kurang populer, termasuk skema alternatif penyesuaian pada belanja pegawai jika memang diperlukan.
Kondisi ini memang berat, terutama bagi daerah yang masih sangat bergantung pada dana transfer pusat. Tapi di sisi lain, ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kemandirian fiskal daerah.
Pemerintah Kota Bima kini fokus pada dua langkah besar: efisiensi dan optimalisasi pendapatan.
Melalui efisiensi, pemerintah akan memastikan setiap rupiah anggaran digunakan secara tepat sasaran. Sedangkan melalui optimalisasi pendapatan, Pemkot Bima akan menggali potensi ekonomi lokal, memperkuat sektor unggulan, serta meningkatkan pengelolaan pajak dan retribusi daerah.
“Pemkot berkomitmen menjaga stabilitas keuangan daerah, memastikan keberlangsungan program prioritas, serta terus berinovasi dalam pengelolaan anggaran secara transparan, efisien, dan akuntabel,” pungkas Kadis Kominfotik Kota Bima, Juru Bicara Pemkot Bima.
Pemerintah Kota Bima juga mengajak seluruh jajaran perangkat daerah untuk memperkuat kolaborasi dan kebersamaan, agar tantangan fiskal ini dapat dihadapi dengan semangat gotong royong dan tanggung jawab bersama.(NM)
Post a Comment