KR BNN Menguat, Lima Prioritas Strategis Disepakati Tiga Provinsi Sunda Kecil
Tiga provinsi yang historis dikenal sebagai Sunda Kecil itu menetapkan lima prioritas strategis mulai 2026: pariwisata, konektivitas, energi, perdagangan, dan ekspor.
Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan KR BNN dibangun atas prinsip integrasi dan kerja sama. Ia mendorong agar program yang disepakati dapat langsung diwujudkan tahun depan.
Di sektor pariwisata, disusun tagline bersama, promosi terpadu, dan standarisasi layanan agar kawasan tampil sebagai one single tourism destination.
Untuk konektivitas, NTB mengusulkan pembukaan jalur kapal cepat Sanur–Mandalika dan Sanur–Senggigi, kajian rute Mandalika–Labuan Bajo, penambahan rute udara, hingga pengembangan seaplane.
Di bidang energi, ketiga provinsi mendorong studi kelayakan super grid energi terbarukan dengan dukungan Inggris dan Singapura.
Untuk perdagangan, tiga provinsi melakukan inventarisasi komoditas pertanian, perkebunan, peternakan, dan kelautan yang bisa saling menopang.
Pada sektor ekspor, disepakati penggunaan label “Made in Bali, NTB, and NTT”, dengan Bali sebagai hub.
Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyebut kerja sama ini sebagai terobosan antarprovinsi pertama di Indonesia. Gubernur NTT, Melkiades Lakalena, menegaskan bahwa semangat Sunda Kecil menjadi modal besar untuk masa depan.
KR BNN memastikan 2026 menjadi tahun implementasi konkret demi kawasan yang lebih terhubung, kompetitif, dan berdaya saing.
(Nurdin Micky)




Post a Comment